Minggu, 07 Maret 2010

Rumus Sebuah Perkawinan Panjang Dan Bahagia

Rumus Sebuah Perkawinan Panjang Dan BahagiaHasil Studi akademis yang mempelajari 1.074 pasangan berusia 19 hingga 75 tahun menemukan faktor sosial yang paling penting dari sebuah perkawinan panjang dan bahagia.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Operational Research menyebut, selain pria yang lima tahun lebih tua daripada istrinya, pengantin harus punya budaya yang sama, serta seorang istri harus sekurang-kurangnya 27 persen lebih cerdas daripada suaminya.

Nguyen Vi Cao, yang memimpin penelitian, menyatakan: "Jika orang mengikuti panduan dalam memilih pasangan mereka, mereka dapat meningkatkan kesempatan untuk bahagia, pernikahan yang panjang sampai 20 persen."

Pakar hubungan menilai ada sesuatu dalam penelitian itu.

Kate Figes, yang mewawancarai 120 orang untuk buku menyangkut pemahaman hubungan pasangan mengatakan : "Bukankah kebanyakan wanita lebih cerdas dalam suatu hubungan? Itu reaksi pertama saya".

"Itu satu-satunya cara menemukan cincin yang benar. Karena wanita yang cenderung menentukan lanskap emosional dari suatu hubungan," katanya.

"Jadi saya tidak heran bahwa perempuan harus lebih cerdas."

Namun, dia memperingatkan bahwa laki-laki tidak boleh merendahkan dirinya. "Pria pintar memahami bahwa suatu hubungan harus menjadi bahagia, pasangan mereka harus bahagia," katanya.

Psikolog klinis Linda Blair menilai mungkin ada alasan evolusi bagi perempuan untuk menjadi lebih cerdas dalam hubungan jangka panjang yang sukses.

"Di masa prasejarah, perempuan perlu berinvestasi lebih banyak dalam hubungan daripada pria, karena kaum pria lebih beradaptasi secara biologis untuk menyebarkan benih di sekitarnya."

Karena itu wanita lebih cenderung untuk berinvestasi di kemampuan intelektual dalam mempertahankan ikatan itu. [inilah.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | ewa network review